Sejak
bulan lalu saya melakukan setting sistem mail server disebuah
perusahaan media besar di Jakarta. Mail server yang dibangun
menggantikan 2 buah mail server berbasis Postfix yang berjalan pada
sistem lama, Red Hat 9. Total data yang dimigrasikan sebesar 70 GB dan
saya membutuhkan waktu 1 hari 1 malam melakukan sinkronisasi
menggunakan Imapsync.
Sinkronisasi pakai cara lain sebenarnya bisa lebih cepat namun saya lebih memilih Imapsync karena Imapsync dapat melakukan duplikasi struktur folder dengan baik. Susunan Inbox, Sent Items, Draft dan folder lain bisa secara otomatis disinkronisasikan.
Setelah berjalan selama beberapa waktu, saya perhatikan ada beberapa hal yang mengkhawatirkan soal stabilitas sistem. Mesin Zimbra berjalan pada mesin Virtual Xen Hypervisor berbasis SLES 11 SP1 64 bit, dengan RAM 12 GB dan dual harddisk SAS yang diset sebagai RAID 1 secara Hardware. Jumlah user memang tidak terlampau besar, masih dalam kisaran 800-1000 user namun trafik emailnya cukup tinggi, antara 50 hingga 100 ribu email per hari. Hal ini karena ada demikian banyak mailing list internal yang digunakan sebagai media komunikasi antar departmen.
Milis menggunakan engine mailman yang diintegrasikan dengan Zimbra Mail Server.
Dalam kondisi normal, Zimbra tidak memiliki kendala namun ada saat-saat tertentu dimana Zimbra terasa lambat diakses dan bahkan sempat terasa Zimbra tidak merespon saat diakses melalui webmail.
Saya melakukan beberapa improvement untuk meningkatkan performance Zimbra Mail Server yang Alhamdulillah bisa memberikan peningkatan kualitas akses dan stabilitas mesin. Jika anda ingin mencoba menerapkannya di server, mohon melakukan backup total karena bisa saja tips ini tidak cocok untuk konfigurasi Zimbra mail server anda. Lakukan perubahan secara cermat agar jangan sampai membuat server Zimbra anda crash.
Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan :
Selain hal diatas, saya juga memasang aplikasi denyhosts untuk menangkal akses SSH dari user yang tidak berhak sekaligus mengurangi aplikasi yang tidak diperlukan. Saat ini stabilitasnya relatif terjaga (mudah-mudahan seterusnya) dan pemakaian memory maupun CPU relatif stabil dan normal.
Meski berjalan pada mesin Virtual, performancenya kini sudah cukup membuat tidur Adminnya lebih nyenyak .
Sumber : http://vavai.com/2010/10/14/tips-improvement-performance-kecepatan-zimbra-mail-server/
Sinkronisasi pakai cara lain sebenarnya bisa lebih cepat namun saya lebih memilih Imapsync karena Imapsync dapat melakukan duplikasi struktur folder dengan baik. Susunan Inbox, Sent Items, Draft dan folder lain bisa secara otomatis disinkronisasikan.
Setelah berjalan selama beberapa waktu, saya perhatikan ada beberapa hal yang mengkhawatirkan soal stabilitas sistem. Mesin Zimbra berjalan pada mesin Virtual Xen Hypervisor berbasis SLES 11 SP1 64 bit, dengan RAM 12 GB dan dual harddisk SAS yang diset sebagai RAID 1 secara Hardware. Jumlah user memang tidak terlampau besar, masih dalam kisaran 800-1000 user namun trafik emailnya cukup tinggi, antara 50 hingga 100 ribu email per hari. Hal ini karena ada demikian banyak mailing list internal yang digunakan sebagai media komunikasi antar departmen.
Milis menggunakan engine mailman yang diintegrasikan dengan Zimbra Mail Server.
Dalam kondisi normal, Zimbra tidak memiliki kendala namun ada saat-saat tertentu dimana Zimbra terasa lambat diakses dan bahkan sempat terasa Zimbra tidak merespon saat diakses melalui webmail.
Saya melakukan beberapa improvement untuk meningkatkan performance Zimbra Mail Server yang Alhamdulillah bisa memberikan peningkatan kualitas akses dan stabilitas mesin. Jika anda ingin mencoba menerapkannya di server, mohon melakukan backup total karena bisa saja tips ini tidak cocok untuk konfigurasi Zimbra mail server anda. Lakukan perubahan secara cermat agar jangan sampai membuat server Zimbra anda crash.
Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan :
- Memisahkan incoming mail server dari server utama. Saya melakukan utilisasi mesin backup Zimbra sebagai media front-end mail server sekaligus sebagai anti spam dan anti virus. Semua email dari internet akan diterima oleh mesin front-end, kemudian discan anti virus dan anti spam. Jika dianggap bersih, email akan diteruskan ke mail server utama sedangkan jika email teridentifikasi sebagai spam atau virus, email akan diblok oleh front-end mail server
- Non aktif service yang tidak diperlukan. Saya
menonaktifkan service SNMP, Stats dan Logger karena relatif tidak
terlalu sering saya pergunakan. Saya juga bisa menonaktifkan service
anti virus dan anti spam di mail server utama karena incoming mail dari
internet akan dikelola oleh mail front-end. Service bisa dinonaktifkan
melalui menu Zimbra Admin atau bisa juga melalui konsole.Semua perintah
pada konsole dilakukan dengan user zimbra (su – zimbra terlebih dahulu)
zmprov ms mail.vavai.com -zimbraServiceEnabled snmp zmprov ms mail.vavai.com -zimbraServiceEnabled logger zmprov ms mail.vavai.com -zimbraServiceEnabled stats zmprov ms mail.vavai.com -zimbraServiceEnabled antivirus zmprov ms mail.vavai.com -zimbraServiceEnabled antispam zmcontrol restart
Jika anda ingin menonaktifkan service diatas, check ulang dengan kebutuhan anda sendiri jangan sampai menonaktifkan suatu service padahal membutuhkannya, misalnya menonaktifkan service anti spam dan anti virus padahal anda tidak memiliki front-end anti spam dan anti virus. - Mengubah konfigurasi ZMMTAConfig. Konfigurasi ini
diset secara default tiap 60 detik. Fungsinya adalah melakukan apply
perubahan konfigurasi kedalam sistem. Karena saya lebih sering
menggunakan perintah zmcontrol restart untuk melakukan update
konfigurasi, saya mengubahnya ke rentang waktu yang lebih lama, yaitu 2
jam.
zmlocalconfig -e zmmtaconfig_interval=7200 zmmtactl restart
- Mengubah konfigurasi zimbraLogRawLifetime.
zimbraLogRawLifetime digunakan untuk penyimpanan data log dan data
summary. Saya melakukan setting maksimum data log selama 7 hari dan
summary selama 30 hari dengan perintah berikut :
zmprov mcf zimbraLogRawLifetime 7d zmprov mcf zimbraLogSummaryLifetime 30d /opt/zimbra/libexec/zmlogprocess
- Mengubah interval waktu untuk cron jobs. Secara
default, zmstatuslog dijalankan tiap 2 menit. Status ini berhubungan
dengan status pada Zimbra Admin panel. Karena saya juga tidak terlampau
sering melakukan pengecekan status mail server pada Zimbra Admin panel,
saya mengubah intervalnya menjadi tiap 1 jam dengan perintah :
su - zimbra crontab -e
Dan kemudian mengganti baris perintah zmstatus log menjadi :
0 * * * * /opt/zimbra/libexec/zmstatuslog
- Non aktif Zimlet yang tidak perlu. Zimlet berfungsi sebagai tools tip text, yaitu teks kecil yang akan muncul sebagai informasi jika kita menjalankan mouse pada suatu tanggal, format nomor tertentu atau pada alamat email. Zimlet berguna sebagai media informasi namun jika tidak terlampau diperlukan, kita bisa melakukan undeploy untuk menonaktifkannya. Zimlet yang saya non aktif antara lain : Yahoo Emoticons, Zimbra Phone dan Zimbra Local
- Non aktif Admin extension. Saya menonaktifkan Zimbra Admin Version Check yang fungsinya mengecek apakah mail server Zimbra berjalan merupakan versi paling update atau bukan. Fasilitas ini penting sebagai informasi namun saya pribadi lumayan aktif di Zimbra Forum jadi kalau ada update mestinya saya tidak terlalu ketinggalan
Selain hal diatas, saya juga memasang aplikasi denyhosts untuk menangkal akses SSH dari user yang tidak berhak sekaligus mengurangi aplikasi yang tidak diperlukan. Saat ini stabilitasnya relatif terjaga (mudah-mudahan seterusnya) dan pemakaian memory maupun CPU relatif stabil dan normal.
Meski berjalan pada mesin Virtual, performancenya kini sudah cukup membuat tidur Adminnya lebih nyenyak .
Sumber : http://vavai.com/2010/10/14/tips-improvement-performance-kecepatan-zimbra-mail-server/
Terima kasih telah membaca artikel tentang Tips Improvement Performance Zimbra Mail Server di blog Angka Belia jika anda ingin menyebar-luaskan artikel ini dimohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.